Saat Cinta Beralaskan Harta Duniawi

Kali ini aku mau cerita yang sedih-sedih, pokoknya sedih bangetlah...

Kesedihan tersebut masih dirasa ketika menulis tulisan ini, jadi mohon maaf jika terdapat kata yang keseleo atau apalah.

Jujur jari ini gemetar tidak tahu mau bilang apa, bingung mau curhat dengan siapa, aku harap tulisan ini dapat menjawab gejolak kesedihan ini.

Jujur sakit juga sih diginiin..
Ketika hati ini pasrah dan ikhlas menerima hadirnya yang kuharap kelak dapat menjadi sebagai pendamping hidup ku.

Hanya dikarenakan sebuah gengsi, atau mungkin dikarenakan aku belum berhasil memberikan harta yang mumpuni, rasa mu terhadapku berubah bagaikan kilat di panasnya siang bolong.

Aku tahu bahwa memang aku belum mempunyai harta yang melimpah, namun setiap detik tangan ini riang berkerja, tangan terkatup bersyukur dalam doa, dan selalu mohon kepada Sang Kuasa untuk menguatkan kita berdua.

Aku harap...
Walaupun kau tidak membaca tulisan ini, dan tidak mau tahu.
Ketahuilah bahwa diriku ini milikmu dan sepenuhnya mencintaimu.

Aku akan selalu tetap berusaha untuk membahagiakan dirimu, walau kau terus menolak, mengelak, karena apa yang aku berikan tidak terlalu memberikan manfaat yang menyenangkan.

Sebongkah berlian masih hanya tahap pembicaraan ku saja, aku belum dapat mendapati nya untukmu.

Tapi ketahuilah, aku berusaha banting pikiran, dihina, dicaci demi mencari harta yang halal, aku selalu tersenyum...

Walaupun senyuman jarang kutemukan disaat bersamamu, hanya resah yang selalu kau tunjukkan.

Jika suatu saat kau menemukan seseorang yang lebih baik dan lebih kaya materi dari diriku. Belajarlah untuk menghormatinya, jangan kau perlakukan dia seperti memperlakukan diriku saat ini.

Jujur sakit, namun inilah kehidupan..
Aku percaya bahwa Tuhan telah menyiapkan jodoh ku, walau tak tahu dimana menjumpai nya.

Salam sayang AF